berawal aku terinspirasi oleh pacarku. namanya Dedi Irawan yang notabene seorang yang sebatang kara (menurut aku). Dia menjalani hidupnya benar-benar sendiri, meskipun dia masih mempunyai keluarga. bahkan aku hampir bersuudzan terhadap keluarganya, aku menganggap bahwa keluarganya tidak pernah memperdulikan perasaan dan keinginannya.
aku menangis ketika aku melihat kegigihan kekasihku untuk menjalani hidupnya, jungkir balik usahanya untuk mendapatkan rupiah demi rupiah dengan banyak cara dia coba. tapi saat itu, aku tidak bisa melakukan apa-apa selain memberikan semangat dan dukungan terhadapnya.
saat itu dia mencari uang dalam bidang musik yang sejalan dengan hobiku, maka aku pun selalu ikut berkecimpung dimana dia harus berjuang untuk hidupnya.
setelah aku hampir lulus SMA, aku berniat akan melanjutkan kuliah di luar kota (Bandung), dan dia terlihat sedih sekali bahwa dia akan ditinggalkan oleh aku untuk melanjutkan study. dan mungkin takdir menyuruhku untuk tetap memberi semangat pada kekasihku dan tetap selalu membantu saat dia susah, dan aku memilih untuk tetap melanjutkan study di tasik saja.
setelah selesai sekolah, aku bukan hanya terinspirasi oleh kegigihan kekasihku itu, tapi aku juga sangat termotivasi dan ingin mencoba mencari uang sendiri. dengan modal nekat, aku datang ke sebuah sekretariat TASIK FAIR 2012 untuk menanyakan pekerjaan, dikarenakan saat itu aku belum menerima ijazah untuk modal mencari kerja. aku datang dengan kekasihku yang biasa aku panggil a Dedi. akhirnya aku diterima untuk menjadi seorang penjual tiket mainan selama festival itu berlangsung. dan tanpa diminta, a Dedi pun juga dibutuhkan untuk menjadi seorang penyobek tiket di gerbang depan. alhamdulillah kami berdua bekerja di lokasi yang sama :).
Tasik Fair 2012 pun berakhir, dan akhirnya juga kami nganggur lagi. kalau aku sih gak mempersalahkan karena aku sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi karena aku masih bisa kembali ke orang tua, sedangkan a dedi, aku melihat dimatanya nampak sekali kesedihan karena dia sudah tidak bisa lagi mendapatkan uang. dan setelah itu nganggur. tapi gak lama kemudian aku dipaksa lagi untuk siaran lagi disalah satu radio di tasik, meskipun trainingnya lama banget !
sebelum bulan puasa, a dedi diajak sama temen SD dia waktu dulu untuk ikut bekerja dengannya dalam bidang konveksi. meskipun upah yang didapat gak seberapa, tapi yang penting ada sedikit penghasilan tetap setiap minggunya (tergantung jumlah hasil yang diberikan ke perusahaan). a dedi akhirnya betah.
bulan puasa udah masuk, aku pun ditawari untuk menjadi reseller makroni meletup, makroni coklat yang unik dan makroni pertama yang diberi rasa coklat dll.
pertama order, ya promosi dulu (sedikit rugi), tapi yang namanya jualan kan rugi dulu.
semakin hari ada kemajuan, dan semakin melaju pesat, karena banyak sekali orderan yang diminta oleh anak2 SMA 5 khususnya :). dan berlanjut hingga akhir puasa. karena keluarga aku mempunyai tradisi mudik lebaran, ya terpaksa jualan makroninya di stop dulu.
lama gak order lagi makroni aku jadi gak punya lagi duit :/, aku mulai masuk menjadi mahasiswa UNIVERSITAS SILIWANGI yang sebentar lagi jadi negeri (katanya). dengan memasuki jurusan kesehatan masyarakat di fakultas ilmu kesehatan. dan apa yang terjadi ????
kekasihku DEDI IRAWAN juga masuk kuliah di BINA SARANA INFORMATIKA, dia berfikir untuk maju, dan mau melakukan apa saja (asal halal) untuk bisa melanjutkan study nya, setelah jungkir balik (meski tetep sama). tapi aku bersyukur banget karena meskipun dalam keadaan seperti itu dia masih mempunyai semangat yang tinggi untuk meneruskan studynya yang sudah tertunda selama 4 tahun. dan akhirnya kami berdua melanjutkan kuliah dengan status satu angkatan :)
kuliah terus berjalan, akhirnya aku ingin menjual kembali makroni meletup biar ada tambahan :D, dan a dedi juga ikut-ikutan jadi resseler, selain itu juga, aku mencoba bisnis maklun (kalo bapak aku bilang), jadi nyari-nyari komputer atau laptop yang perlu di servis atau jual beli PC atau laptop, dan yang ngerjain servisannya adalah pamanku sendiri, dan dimulai dari masuk kuliah, semua macam-macam bisnis dijalani berdua. ada lagi bisnis jual beli blackberry (blm prnh ada yg beli), ada juga yang nawarin komisi 50rb setelah mencari nasabah buat temen aku (baru dapet satu). selain itu aku diajak oleh salah satu temen SMP aku yang nawarin bisnis MLM di bidang kosmetik. padahal sebelumnya a dedi juga ada yang nawarin bisnis MLM juga di bidang obat-obatan (bisa dibilang gitu), dan aku pun ditawari untuk ikut bareng a Dedi. tapi aku mencoba bisnis kosmetik itu, karena mengeluarkan modal yang gak banyak.lalu aku dipertemukan oleh a dedi dengan leader di prodak obat-obatan itu, dan ternyata beda banget sistimnya. dan aku sekarang dalam posisi galau, antara aku harus memilih salah satunya, atau menjalani dua-duanya.
galaunya itu sangat luar biasa, dalam otakku mungkin hanya ada uang, tapi yang utama adalah pengalaman mencarinya, gak peduli berapa besarnya, yang penting halal jalannya, dan diridhoi Allah SWT. amin. maka dari itu aku bingung apa aku tidak merasa cukup dengan pengalaman yang sudah aku dapat, atau aku belum menemukan kecocokan dan kenyamanan untuk berbisnis. semoga aku bisa mendapat jawabannya ya Allah :). dan sepertinya aku harus bisa menyamakan moto aku seperti a Luthfi leadernya a Dedi yaitu "muda, beda, kaya raya". tapi bukan berarti aku seorang yang mata duitan. niat aku hanya untuk membahagiakan dan membantu orang-orang yang aku sayang serta hidup mandiri tanpa menyusahkan orang tua lagi. dan aku masih tetap menjalani semua bisnis apapun bersama kekasihku, agar motivasi yang bersumber darinya tidak akan pernah luntur untuk bisa membangun impian :)
terimakasih kekasihku, inspirasiku, dan motivasiku :)